Konsep Analisis Resiko dalam industri pangan
"Sang Landep"
Resiko, yang umum bagi seluruh kehidupan adalah sifat yang selalu ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini merupakan faktor kunci dalam seluruh pengambilan keputusan. Analisi resiko berarti hal-hal berbeda untuk orang-orang yang berbeda. Analisis pasar uang menilai resiko-resiko keuangan, perusahaan asuransi menghitung resiko-resiko dalam penetapan asuransi, sedangkan agen-agen pengatur memperkirakan resiko-resiko fatal akibat penanaman nuklir seperti terjadinya kanker akibat emisi industri. Keseluruhan aktivitas yang terlihat berbeda tersebut merupakan hal yang umum dalam konsep pengukuran gejala yang disebut resiko. Dengan demikian, kita dapat mendefinisikan analisis resiko sebagai proses memperkirakan kemungkinan-kemungkinan terhadap sesuatu yang terjadi dan besarnya efek yang merugikan baik dalam hal ekonomi,kesehatan/keamanan atau ekologi dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh, kita dapat menentkan kemungkinan bahwa suatu reaktor kimia akan gagal dan akibat yang mungkin ditimbulkan dari pembebasan kandungan di dalamnya yang terjadi secara tiba-tiba. Kita juga dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya kanker pada suatu komunitas dimana bahan kimia tersebut dijatuhkan dalam jangka waktu satu tahun. Tipe analisis resiko yang lain yaitu, kita dapat menentukan resiko-resiko kesehatan akibat adanya bakteri pathogen dalam air minum atau pestisida dalam makanan.
Terdapat beberapa variasi analisis resiko. Analisis resiko sebagai disiplin formal dimunculkan pada tahun 1940 dan 1950 menyusul perkembangan industri nuklir. Analisis keselamatan terhadap bahaya telah digunakan sejak 1960 pada industri nuklir, penyulingan minyak dan industri yang melibatkan proses kimia. Melalui Analisis resiko kesehatan dimulai tahun 1986, dipublikasikan melalui Guidelines for Carcinogenic Risk Assessment oleh Environtmental Protection Agency (EPA).
Dalam hal ini, kita fokuskan dalam dua tipe analisis resiko:
ü Resiko kesehatan
Untuk resiko ini, difokuskan pada kesehatan manusia secara umum, terutama di luar tempat kerja. Resiko kesehatan secara khusus meliputi : kemungkinan yang tinggi, akibat yang rendah dan pencemaran kronis dengan jangka waktu penyerangan yang lama dan efek yang lambat sehingga membuat hubungan sebab-akibat sulit untuk ditentukan.
ü Resiko ekologi
Untuk resiko ini, difokuskan pada banyaknya interaksi diantara populasi, komunitas dan ekosistem baik makro maupun mikro. Resiko ekologi secara khusus meliputi bencana jangka pendek seperti tanah longsor dan pencemaran jangka panjang untuk bahan-bahan berbahaya.
Secara umum, proses analisis resiko terdiri dari empat tahap utama:
ü Identifikasi bahaya
Mendefinisikan dan menganalisis bahaya. Sebagai contoh: Mengidentifikasi kontaminan dari bahan kimia seperti karbon tetra klorida yang memberikan efek racun pada manusia.
ü Analisis pencemaran
Menentukan konsentrasi kontaminan dalam lingkungan dan memperkirakan jumlah kontaminan yang terserap oleh suatu organisme. Sebagai contoh: Menentukan konsentrasi aflatoksin dalam selai kacang dan menentukan dosis rata-rata yang akan diterima oleh setiap individu.
ü Analisis dosis respon
Menghitung tingkat bahaya dari suatu pencemaran yang didasarkan pada suatu derajat pencemaran. Analisis ini biasanya diungkapkan secara matematika sebagai sebuah kurva yang menunjukkan respon pada kehidupan organisme untuk meningkatkan dosis agen.
ü Karakterisasi resiko
Memperkirakan akibat potensial dari suatu bahaya berdasarkan keragaman dampak dan jumlah ledakan.
Pada karakterisasi resiko, pilihan peraturan yang bervariasi dievaluasi dalam suatu proses yang disebut manajemen resiko meliputi pertimbangan isu sosial, politik dan ekonomi. Salah satu komponen penting dari manajemen resiko adalah komunikasi resiko yang merupakan proses interaktif dalam pertukaran informasi dan pendapat diantara individu, kelompok dan institusi. Komunikasi resiko meliputi pertukaran informasi resiko dari audiens yang ahli kepada yang tidak ahli. Agar komunikasi resiko dapat efektif, harus disediakan forum untuk diskusi mengenai sifat alamiah resiko serta menyamakan pandangan tentang manfaat yang diperoleh dengan adanya pengurangan resiko.
Di Amerika Serikat, pembentukan hukum-hukum federal untuk melindungi kesehatan publik dan lingkungan memeperluas aplikasi analisis resiko. Agensi federal utama rutin menggunakan analisis resiko, termasuk di dalamnya Food and Drug Administration (FDA), Environmental Protection Agency (EPA), dan Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Agensi-agensi tersebut menggunakan analisis resiko dalam berbagai situasi;
>> Mengatur standart konsentrasi bahan kimia beracun atau mikroorganisme patogen dalam air dan makanan.
>> Menggerakkan untuk analisis tempat-tempat atau fasilitas yang terkontaminasi guna menentukan kegiatan perbaikan dan pembersihan yang dibutuhkan.
Menunjukkan manfaat analisis pembersihan tempat yang terkontaminasi (termasuk perlakuan untuk mengurangi keberadaan bakteri patogen).
>> Mengembangkan tujuan utama pembersihan pencemar, dimana pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah tidak mempunyai standart kualitatif yang resmi.
>> Membudayakan suatu pernyataan “Apa akibatnya jika” untuk membandingkan dampak potensial dari perbaikan atau alternatif perlakuan yang lain dan untuk mengatur prioritas tindakan yang benar.
>> Mengevaluasi teknologi baru dan yang sudah ada untuk pencegahan efektif, kontrol atau memperkecil bahaya dan resiko.
>> Menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat umum dan mengembangkan konsistensi terhadap adanya harapan kesehatan masyarakat di setiap tempat yang berbeda.
Analisis resiko menyediakan batasan kerja yang efektif untuk menentukan permasalahan-permasalahan yang relatif penting serta alokasi wilayah-wilayah untuk mengurangi resiko. Dengan hasil dari analisis resiko, kita dapat membuat target pencegahan, pengolahan atau usaha-usaha untuk mengontrol suatu area, wilayah atau situasi dimana pengurangan resiko dalam jumlah yang paling besar dapat diterima oleh sumber daya yang tersedia. Bagaimanapun, analisis resiko bukanlah prosedur mutlak yang bersifat kaku, melainkan suatu proses yang evaluatif dan komperatif. Untuk evaluasi resiko, kita harus membandingkan resiko yang satu dengan resiko yang lain yang tidak bisa dipisahkan. Kenyataannya, perbandingan resiko potensial dengan beberapa permasalahan atau isu, berkembang menjadi sebuah paket anlisis resiko yang disebut perbandingan analisis resiko. Beberapa resiko yang biasa terjadi. Sebagai contoh: Resiko pencemaran bahan kimia relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan menyetir mobil atau merokok.
Secara umum membandingkan resiko-resiko dengan dimensi tunggal tidak begitu membantu ketika resiko-resiko tersebut secara luas dirasakan mempunyai perbedaan kualitatif. Oleh karena itu, kita harus mengambil harga faktor kualitatif yang pasti yang dapat mempengaruhi anggapan terhadap resiko yang ada dan evaluasi ketika memilih resiko-resiko untuk dibandingkan. Kita juga harus mengerti penarikan kesimpulan yang menyatakan bahwa resiko yang timbul karena disengaja selalu lebih mudah diterima daripada resiko yang timbul tanpa kesengajaan.
Dalam mempertimbangkan resiko kita juga harus mengerti prinsip lain yakni prinsip de minimis, yang berarti bahwa ada beberapa tingkatan resiko yang umum, dimana nilai mereka tidak saling mengganggu. Semenarik apapun, konsep ini susah untuk digambarkan, terutama jika kita mencoba untuk menemukan level de minimis yang dapat diterima seluruh masyarakat. Yang perlu dimengerti, kekuasaan yang mengatur sangat diperlukan untuk menegaskan mengenai resiko “yang dapat diterima”. (Berapa banyak aflatoksin yang dipertimbangkan untuk dapat diterima dalam selai kacang dan jelly sandwich? Berapa banyak serangga yang mati?). Tetapi secara umum disetujui bahwa resiko waktu hidup kira-kira satu dalam satu juta (atau pada range 10-5-10-6) cukup umum untuk diterima khalayak ramai. Tingkatan resiko yang lebih tinggi (10-4 dibanding 10-6) mungkin dapat diterima hanya pada beberapa orang saja. Sebagai contoh: Pekerja yang berhubungan langsung dengan larutan cat menerima resiko pada tingkatan yang lebih tinggi daripada masyarakat umum.
Posting Komentar untuk "Konsep Analisis Resiko dalam industri pangan"