Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis Kadar Serat Kasar

"Sang Landep"
Di negara-negara industri di barat,kebanyakan kabohidrat yang di komsumsi adalah dalam bentuk yang amat murni seperti gula putih,tepung terigu dan roti tawar.Di negara –negara ini terjadi kenaikan seraganm penyakit saluran pencernakaan seperti diverticulosis(tonjolan-tonjolan kecil atau borok-borok pada usus beasr),kangker pada usus besar dan hernia.Penyakit-penyakit ini nampak berkaitan dengan sembelit dan lambatnya makanan bergerak dalam saluran pancernaan.
Serat merupakan bahan dalam pangan asal tanaman yang tahan terhadap pemecahan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan karenanya tidak diabsorrpsi.Zat ini terdiri terutama dari selulosa dan senyawa-senyawa dari polisakarida lainnya seperti lignin dan hemiselulosa
Di kalangan masyarakat pedesaan di Afrika, penyatit ini tidak di kenal. Susunan makanan di daerah tersebut mengandung banyak bahan yang lebih kasar, tidak di murnikan dan karena lebih tinggi kandungan seratnya. Kenaikan sayuran buah-buahan dalam susunan maknan dan pengunaan tepung yang berasal dari gandum pecah kulit akan memperpendek waktu kontaknya makanan dengan saluran pencernaan sehinga mengurangi resiko terjadinya penyakit saluran pencernaan.(P.M Gaman k.b.Semington UGM Pres Jogja 1992)
Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau pertanian setelah diperlukan dengan asam atau alkali mendidih dan terdiri dari selulosa dengan sedikit lignin dan pentosa yang belun dapat di identifikasi dengan pasti .Dalam analisa serat kasar diperhitungkan banyaknya zat-zat yang tidak larut dalam asam encer atau basa encer dengan kondisi tertentu.
Diduga pula bahwa susunan makanan yang mengandung banyak serat memperlambat kecepatan absorpsi glukosa dan lemak dari usus hslus dan karenanya mengurangi risiko diabetes dan penyaki-penyakit pembulu darah.
Serat makanan (dietary fiber) harus dibedakan dengan istilah serat kasar (crude fiber) yang biasa digunakan dalam analisa proksimat bahan pangan. Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia. Yang digunakan untuk menentukan serat kasar yaitu asam sulfat (H2SO4 1,25%) dan natrium hidroksida (1,25%). Sedang serat makanan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan (Joseph, 2002).

Posting Komentar untuk "Analisis Kadar Serat Kasar"