PENGENALAN PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
Pembentukan gas dalam media cair (broth) dapat dideteksi
dengan menggunakan tabung Durham. Terbentuknya gas dalam media agar (padat)
dapat dilihat dengan terbentuknya gelembung-gelembung gas di dalam agar atau
dengan retaknya agar. Penggunaan tabung ini memberikan gambaran untuk
mendeteksi pembentukan asam dan gas yang diperoleh dari pemecahan media agar
(Dewipadma, 1977).
PCA adalah suatu medium yang mengandung 0,5% tripton,
0,25% ekstra khamir dan 0,1% glukosa sehingga ramuan mikroba termasuk bakteri,
kapang dan khamir dapat tumbuh dengan baik pada medium tersebut. Untuk
menghitung total bakteri dengan metode hitungan cawan digunakan nutrient agar
(NA). NA adalah suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup
yaitu 0,3% ekstrak sapi dan 0,5% pepton, tetapi tidak mengandung sumber
karbohidrat, oleh karena itu baik untuk pertumbuhan bakteri tetapi kapang dan
khamir tidak dapat tumbuh dengan baik. Diantara alat yang digunakan untuk
perlakuan inokulasi yaitu laminair flow, dilengkapi dengan sinar ultraviolet.
Spektrum sinar ultraviolet mempunyai ukuran panjang gelombang antara 2400-3000
angstrom. Sinar ini dapat menyebabkan kematian, perubahan genetik (mutasi),
atau menghambat pertumbuhan mikroba. Dengan kenyataan ini, sinar ultraviolet
banyak digunakan di dalam praktek sterilisasi alat-alat dan pengawetan bahan
pangan (Fardiaz, 1993).
Sel-sel mikroba dapat dihitung secara elektronik dengan
alat “Quebec Colony Counter”. Perhitungan jumlah koloni dalam cawan petri ini
biasanya dilengkapi dengan “Electric Register”. Jumlah bakteri tiap ml atau
gram bahan diperoleh dengan mengalikan jumlah koloni-koloni dengan faktor
pengenceran. Sebagai contoh, bila pada pengenceran 10-3 terdapat 150
koloni, maka jumlah bakteri tiap ml bahan adalah 150 x 103 = 150.000.
Macam can cara pemberian mediun tergantung pada jenis mikroba yang akan
dihitung jumlahnya (Frazer, 1987).
Untuk menentukan jumlah bakteri secara langsung dengan
mikroskop, sejumlah volume contoh disebarkan di atas pada obyek dengan luas
permukaan yang diketahui dan yang merupakan lapisan film yang tipis. Oleh
karena luas dari satu bidang pemandangan mikroskop dan volume contoh diketahui,
maka jumlah bakteri dalam sejumlah bidang pemandangan mikroskop tertentu dapat
ditentukan dan jumlah keseluruhan mikroba tiap ml contoh yang diperiksa dapat
dihitung (Jutono, 1973).
Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam bahan pangan terdiri dari metode hitungan cawan dan metode
hitungan mikroskopik langsung. Dari metode-metode tersebut, metode hitungan
cawan paling banyak digunakan. Metode lainnya yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba di dalam suatu media atau larutan adalah metode
kekeruhan menggunakan spektrofotometer. Tetapi metode ini sukar diterapkan pada
bahan pangan karena medium yang diukur harus bening, sedangkan ekstrak bahan
pangan, misalnya sari buah, biasanya mengandung komponen-komponen yang
menyebabkan kekeruhan (Limas, 1977).
Mikroba yang digunakan untuk menghitung total mikroba
adalah Plate Count Agar (PCA), untuk bakteri digunakan medium Nutrient Agar
(NA). Sedangkan untuk total kapang dan khamir digunakan medium Potato Dextrose
Agar (PDA). Bisa juga pertumbuhan bakteri digunakan medium Nutrient Broth (NB).
Sebagai contoh misalnya terhadap suatu medium dilakukan pengenceran. Setelah
inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, dilihat tabung yang positif, yaitu
tabung yang ditumbuhi mikroba yang dapat ditandai dengan terbentuknya gas di
dalam Tabung Durham (Muchtadi, 1982).
Mikrometer yang digunakan untuk mengukur areal pandang
mikroskop adalah mikrometer gelas obyek yang mempunyai skala terkecil 0,01 mm.
Areal pandang mikroskop biasanya mempunyai ukuran 14-16 skala atau 0,14-0,16
mm. Beberapa mikroskop mungkin mempunyai ukuran diameter areal pandang lebih
dari 0,18 mm (Winarno, 1974).
Posting Komentar untuk "PENGENALAN PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI"