STERILISASI
Bahan yang
menjadi rusak bila disterilkan pada suhu tinggi (misalnya bahan-bahan dari
plastik) dapat disterilkan secara kimia, dengan menggunakan gas atau radiasi.
Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi adalah etilen
oksida, asam parasetat dan formaldehide. Cara ini diterapkan pada suhu kamar
selama 2 – 18 jam, bergantung dari jenis bahan kimia yang digunakan untuk
proses sterilisasi ( Srikandi Fardiaz, 1993 ).
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan
alat-alat / bahan-bahan dari segala macam bentuk mikrobia. Seperti diketahui,
penyelidikan suatu spesies mikroba selalu didasarkan atas penyelidikan sifat
biakan murni spesies tersebut. Oleh karena itu, untuk dapat memisahkan
kegiatan-kegiatan mikrobia yang satu dengan yang lain atau untuk memelihara
sesuatu mikrobia secara biakan murni, perlu digunakan alat-alat dan medium yang
steril ( Jutono, 1972 ).
Dalam mikrobiologi dikenal bermacam-macam cara
sterilisasi, yaitu cara kimia dan fisika. Beberapa bahan ( zat ) dapat
disterilkan dengan penyaringan / sentrifugasi, tetapi pada umumnya sterilisasi
dan desinfeksi dilakukan dengan panas ( pemanasan ), zat-zat kima dan juga
dengan radiasi, terutama memakai sinar UV dan sinar gamma ( Jutono, 1973 ).
Penggunaan suhu tinggi digabung dengan kelembaban
tinggi merupakan salah satu metode paling efektif untuk mematikan
mikroorganisme. Suhu tinggi juga dapat diberikan sebagai sebagai panas kering.
Antara kedua teknik tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang penting, panas
lembab mematikan mikroorganisme dengan cara mengkoagulasikan
protein-proteinnya. Panas lembab mematikan mikroorganisme dengan jauh lebih
cepat dan efektif dibandingkan dengan panas kering, yang menghancurkan
mikroorganisme dengan cara mengoksidasi komponen-komponen kimiawinya ( Pelczar,
1988 ).
Spora bakteri oleh pemanasan kering baru dimatikan
pada suhu yang lebih tinggi dan memerlukan waktu perlakuan yang lebih lama
daripada kalau digunakan pemanasan lembab. Peralatan kaca, serbuk, minyak dan
sebagainya yang tahan terhadap pemanasan, disucihamakan dalam sterilisator
kering selama 2 jam pada suhu 1600 C. untuk bahan-bahan dengan
kapasitas panas yang lebih tinggi atau dengan sifat-sifat isolasi termik, lama
pemanasan harus disesuaikan. Betapapun dianjurkan untuk memantau suhu ( dengan
indicator ) atau dengan pengawas sterilitas ( tanah berspora ). Dewasa ini,
kalau bahan yang harus disterilkan memungkinkan, diadakan pemanasan pada suhu
1800 C selama 30 menit. Menurut pengalaman, dengan cara ini semua
spora dimatikan. Pematian dengan pemanasan didasari pada koagulasi protein
sel ( Schlegel, 1994).
Posting Komentar untuk "STERILISASI "