Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENENTUAN SIFAT2 MINYAK & LEMAK

Minyak & lemak dapat dibedakan berdasarkan sifat2 nya. Pengujian sifat2 minyak meliputi :
uji Penyabunan
Uji ketidak jenuhan
Uji kelarutan
Uji titik cair
Indeks bias
Bobot jenis

ANGKA  PENYABUNAN = Bilangan Penyabunan
Definisi  = mg  KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak/minyak
Tujuan : menentukan berat molekol minyak & lemak secara kasar.
angka penyabunan besar (  berat molekul relatif kecil  ( tersusun dari asam lemak rantai C pendek
Cara :
timbang minyak =  A gram
+ KOH alkoholik, didihkan dgn pendingin balik  sampai seluruh minyak/lemak tersabunkan
titrasi dengan HCl  ( ts
buat juga titrasi blanko  ( tb
                                                            ( tb- ts )  x N HCl  x BM  KOH
                    angka Penyabunan  = ----------------------------------------
                                                                     berat sample ( gr )

ANGKA  ESTER
Definisi :    jumlah asam organik yang bersenyawa sebagai ester
              
                  Angka ESTER  =  Angka Penyabunan  -  Angka Asam

ANGKA IOD
Definisi :     gram Iod yang dapat diikat oleh 100 gram minyak / lemak
Tujuan : mencerminkan ketidak jenuhan asam lemak penyusun minyak / lemak
Cara :
Timbang minyak  = A gram
+ chloroform / carbon tetra chlorida  + larutan Iodin bromida dalam asam asetat glasial dan diamkan beberapa saat ( sebagai pelarut minyak / lemak & Iod akan terikat pada ikatan rangkap.
Iodin sisa dititrasi dengan Na2 S2 O3 ( Natrium thio Sulfat )  ( ts
buat juga titrasi blanko  -- tb
                                              ( tb- ts )  x N Na2 S2 O3  x BA Iod  x 100
                    angka Iod  = -----------------------------------------------------
                                              berat sample ( gr )  x 1000

ANGKA REICHERT – MEISSL
Definisi :   ml NaOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak yang menguap
                 &  larut  dalam  air  dalam penyulingan  5 gram minyak / lemak pada kondisi tertentu.
Asam lemak yang mudah menguap & larut air  =  C  4 – 6
Asam lemak yang mudah menguap & tidak  larut air  =  C  8 – 14
Cara :
timbang minyak
+ larutan soda gliserol, panaskan ( membentuk sabun
+ aquades & asam sulfat 20% & distilasi . As sulfat bertujuan untuk membebaskan asam lemak dari sabun. Distilat yang dihasilkan merupakan asam lemak C 4 - 14
distilat ditambah aquades untuk memisahkan bagian yang larut air ( dipisahkan & titrasi dengan NaOH 0,1 N , indikator pp

                                                Angka Reichert Meissl   =  1,1  ( ts – tb )

ANGKA POLENSKE
Definisi :  ml  NaOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak yang menguap
                 dan tidak larut dalam air tapi larut dalam alkohol
Cara :
lanjutan dari angka Reichert Meissl  (  bagian yang tidak larut air dipisahkan kemudian dilarutkan dalam alkohol 95 % kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N, indikator pp
                                                Angka POLENKE    =  ml  NaOH 0,1 N

TITIK CAIR
Makin panjang rantai karbon ( titik cair minyak / lemak makin tinggi
Makin jenuh   ( titik cair makin tinggi
lemak / minyak yang mempunyai struktur trans, titik cairnya lebih tinggi dari pada bentuk cis.
Cara :
minyak / lemak dimasukkan dalam pipa kapiler
kemudian dibekukan pada suhu 4o – 10oC  ( seluruh minyak / lemak membeku
pipa kapiler beku dicelupkan dalam air dingin yang suhunya dinaikkan 0,5oC / menit
suhu pada saat semua minyak mencair ( minyak dalam pipa kapiler menjadi jernih ) ( titik cair 

BOBOT JENIS
Definisi :  perbandingan berat dari volume minyak atau lemak pada suhu 25 oC dengan berat
                 air pada volume dan suhu yang sama.
Alat : Piknometer

INDEKS BIAS
Definisi :  Perbandingan  sinus  sudut  sinar  jatuh  dan  sinus  sudut sinar pantul cahaya yang
                 melalui  minyak.
Guna : untuk menentukan kemurnian minyak / lemak
Alat :  Refraktometer

Posting Komentar untuk "PENENTUAN SIFAT2 MINYAK & LEMAK"