Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembuatan Mentega Kacang Tanah

"Sang Landep"

Produk olahan mentega kacang tanah merupakan suatu emulsi yang bersifat plastis, artinya berbentuk padat maupun setengah padat yang dapat berubah-ubah wujud namun tidak mengalir serta dapat dioleskan. Produk olahan mentega kacang tanah ini termasuk salah satu jenis makanan yang berbentuk "pasta” dengan medium minyak, terbuat dari biji kacang tanah yang disangrai kemudian digiling dengan atau tanpa bahan tambahan. Adapun proses pembuatan mentega kacang tanah ini meliputi beberapa tahap antara lain :

a.       Tahap penyangraian

Penyangraian seyogyanya dilakukan secara merata agar diperoleh warna yang merata pula dan seragam dari pusat sampai ke permukaan setiap biji. Masalah suhu harus di kendalikan dengan baik (tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi); sebab suhu yang terlalu rendah mengakibatkan bau kacang tanah mentah, sebaliknya suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan gosong. Dalam tahap penyangraian ini terjadi proses pengeringan relative cepat dimana kadar air kacang tanah akan menyusut dari 5 menjadi 0,5%. Penyusutan ini dibarengi pula dengan adanya butir-butir minyak di permukaan kotiledon karena keluarnya minyak dari sitoplasma, sehingga sitoplasma terbebas dari minyak.

Pada situasi ini terjadi brown roasted ditandai timbulnya warna coklat yaitu perubahan warna selama penyangraian yang disebabkan dinding sel menjadi basah oleh minyak dan sebagai reaksi gugusan amino dan gugusan karboksil dari gula pereduksi.

b.      Tahap pendinginan

Tahap ini dimaksudkan untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang dan pemisahan lembaga serta untuk mencegah perubahan warna kacang tanah menjadi lebih gelap.

c.       Pengupasan kulit ari dan pemisahan lembaga

Tahap ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya rasa pahit serta memperbaharui penampilan produksi mentega kacang tanah.

d.      Penggilingan

Tahap ini merupakan tahap yang kritis dimana penggilingan disamping bertujuan untuk menghancurkan kacang tanah menjadi bentuk pasta, ternyata juga sangat berdampak terhadap stabilitas emulsi mentega yang terbentuk. Perlu diperhatikan bahwa semakin kecil ukuran partikel pasta akan semakin stabil emulsi mentega yang terbentuk. Untuk menjaga stabilitas, disamping factor ukuran partikel pasta, maka selama penggilingan sering ditambah dengan bahan pembantu seperti zat pengawet, emulsifier (CMC) sebanyak 5,5%, gula dan garam.

Posting Komentar untuk "Pembuatan Mentega Kacang Tanah"