jenis-jenis lemak yang terkandung dalam makanan.
· Lemak jenuh
Apabila kita berpikir tentang
lemak “jahat”, maka berpikirlah tentang lemak jenuh. Sebagian besar lemak jenuh
dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung koroner.
Lemak jenuh mudah dikenali
dari bentuknya, yaitu berbentuk padat atau berlilin (waxy) pada suhu
ruangan. Lemak jenuh banyak ditemukan pada produk-produk hewani, seperti daging
yang berwarna merah, produk-produk yang berasal dari unggas, mentega dan susu
murni (whole milk).
Dari bahan nabati, sumber
lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak kelapa, minyak sawit dan beberapa
minyak tropis lainnya.
· Lemak trans
Lemak trans memberikan efek
peningkatan kadar kolesterol darah yang tidak jauh berbeda dengan lemak jenuh,
demikian juga efeknya pada risiko terkena penyakit jantung. Mungkin masyarakat
Indonesia belum terlalu familier dengan istilah lemak trans, atau trans fatty
acid, padahal sesungguhnya jenis lemak ini sering sekali kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
Lemak trans merupakan lemak
tidak jenuh yang mengalami penambahan atom hidrogen. Dengan adanya penambahan
atom hidrogen ini, maka lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk cair (berasal
dari minyak tumbuhan), menjadi berbentuk padat dan awet.
Keuntungan dari proses ini
adalah lemak lebih tahan terhadap proses ransiditas yang dapat menyebabkan
minyak menjadi tengik. Proses penambahan atom hidrogen ini disebut proses
hidrogenasi (hydrogenated).
Hasil dari proses hidrogenasi
salah satunya berupa margarin, yang banyak dijumpai dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Lemak terhidrogenasi merupakan salah satu komponen yang
umum dipakai untuk memproduksi kue-kue hasil industri makanan, seperti biskuit
cracker, cookies, cake, donat, dan kentang goreng.
Margarin (mentega yang terbuat
dari minyak nabati) mengandung lemak trans dalam kadar tinggi, maka konsumsi
margarin dalam jumlah yang banyak sebagai pengganti minyak goreng untuk menumis
tidak akan jauh berbeda efeknya dalam meningkatkan kolesterol dibandingkan
dengan penggunaan minyak goreng itu sendiri.
· Lemak tak jenuh ganda
Lemak tak jenuh pada umumnya
berwujud cair pada suhu ruangan dan di dalam lemari pendingin. Apabila lemak
tak jenuh ganda dipakai sebagai pengganti lemak jenuh dalam memasak, maka dapat
berefek membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Selain itu, lemak tak jenuh
ganda juga dapat membantu menurunkan jumlah deposit kolesterol di dalam
pembuluh darah arteri. Lemak tak jenuh ganda banyak ditemukan pada minyak
nabati, seperti minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak kedelai dan
minyak biji kapuk.
Salah satu jenis lemak tak
jenuh ganda adalah golongan asam lemak omega3. Golongan asam lemak omega 3 yang
terkenal adalah asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA).
Asam lemak tak jenuh ganda golongan ini memiliki peran penting bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian,
asam lemak omega 3 berperan menurunkan risiko serangan jantung, mencegah denyut
jantung yang tidak normal, dan menurunkan tekanan darah. Asam lemak omega 3
juga dapat mencegah beberapa jenis kanker.
Sumber makanan kaya omega 3
terutama terdapat pada lemak ikan air laut dalam, seperti salmon, mackerel dan
herring. Sedangkan sumber omega 3 juga dapat diperoleh dalam jumlah yang lebih
sedikit pada minyak nabati, seperti minyak kedelai, flaxseed dan minyak kanola.
Kebutuhan tubuh akan omega 3 dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 2-3 porsi ikan
per minggu. Namun dengan meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan saat ini,
maka wanita hamil, atau wanita yang berencana untuk mengandung hendaknya
membatasi asupan ikan air laut dalam tiap minggunya. Hal ini untuk mencegah dari adanya kemungkinan
kontaminasi merkuri.
· Lemak tak jenuh tunggal
Bila digunakan untuk
menggantikan jenis lemak lain, maka lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan
risiko penyakit jantung, karena sifatnya yang menurunkan kolesterol darah. Di
lain pihak, lemak tak jenuh tunggal lebih tahan terhadap proses oksidasi
dibandingkan dengan lemak tak jenuh ganda. Proses oksidasi inilah yang dapat
memicu timbulnya kerusakan sel dan jaringan tubuh.
Jenis lemak ini pada umumnya berwujud
cair pada suhu ruangan, namun dapat berubah menjadi padat jika disimpan di
dalam lemari pendingin. Sumber lemak tak jenuh tunggal adalah minyak zaitun,
minyak kacang (peanut), dan minyak kanola. Alpukat dan sebagian besar
kacang-kacangan juga memiliki kadar lemak tak jenuh tunggal yang cukup tinggi.
· Kolesterol
Tubuh pada dasarnya dapat
membentuk kolesterol sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, namun selain itu,
tubuh juga mendapat tambahan kolesterol dari luar, yaitu dari bahan makanan
hewani, seperti daging, unggas, seafood, telur, dan produk susu. Kolesterol
berperan penting dalam struktur dan fungsi seluruh sel tubuh, namun kolesterol
juga berperan sebagai komponen utama deposit lemak atau plak yang terbentuk
pada dinding dalam pembuluh darah arteri. Plak yang terbentuk ini dapat
memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan
stroke.
Posting Komentar untuk "jenis-jenis lemak yang terkandung dalam makanan."