Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UKURAN RUMAH TANGGA (URT) DAN BERAT DAPAT DIMAKAN (BDD)

"Sang Landep"
Cara mengukur dengan Ukuran Rumah Tangga harus datar, kecuali bahan makanannya yang kasar seperti: kacang-kacangan, beras, nasi dan sejenisnya dapat agak lebih tinggi dari tepian/pinggiran sendok. Cara meratakannya dengan bagian pinggul pisau yang lurus (Tarwotjo, 1998).

Alat-alat yang digunakan dalam rumah tangga pada umumnya mempunyai sifat dan kegunaan untuk mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan adanya masalah dalam pemenuhan pangan yang berkaitan dengan rumah tangga maka digunakan daftar neraca produksi kebutuhan pangan (Suhardjo, 1986).

Untuk memeriksa suatu bahan makanan dipastikan dahulu bagian yang dapat dimakan (edible partion) dan dinyatakan dalam persen. Dibagian yang tidak dimakan harus dibuat suatu contoh (sampel) yang homogen dan representatif dengan perhatian agar kadar air tidak berubah (Sediaoetomo, 1986).

Dalam menghitung kadar nutrisi bahan makanan, harus diberi jatah bagi bagian-bagian yang terbuang dan tidak dimakan. Hal ini meliputi kulit pada buah-buahan, bagian kulit dari umbi-umbian, bagian tangkai dan daun-daun sebelah ruas yang tidak digunakan dalam masakan. Dalam analisa bahan makanan bagian ini disebut ”bagian yang terbuang” atau lebih baik tidak dimakan (Sediaoetomo, 1976).

Dalam melakukan pengukuran sering kita jumpai bahan makanan dalam bentuk olahan (masak), bahkan jenis bahan makanan jadi tersebut tidak ditemukan ukuran yang pasti. Untuk mengatasi masalah dapat menggunakan Ukuran Rumah Tangga (URT) (Solihin, 1997).

Posting Komentar untuk "UKURAN RUMAH TANGGA (URT) DAN BERAT DAPAT DIMAKAN (BDD)"