PENYIAPAN MEDIA, TEKNIK ISOLASI, MIKROSKOPI SEL BAKTERI,
"Sang Landep"
Dalam belajar mikrobiologi
penting untuk mengamati mikroorganisme dalam keadaan hidup, karena itu di dalam
laboratorium dibuat medium untuk mengkultur mikroorganisme. Medium sendiri
merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrient)
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme . Medium tersebut dapat berupa medium
cair ataupun medium padat. Mikroorganisme akan tumbuh dengan baik dalam medium apabila
medium tersebut memenuhi persyaratan, antara lain : medium harus mengandung
semua nutrien yang mudah digunakan oleh mikroorganisme; medium harus mempunyai
tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan pertumbuhan
mikroorganisme; medium tidak mengandung zat-zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme; dan medium harus steril sebelum digunakan, supaya
mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik . Penggolongan jenis medium dapat
dilakukan berdasarkan sifat kehetrotrofannya ( media hidup dan media mati), berdasarkan
konsistensinya ( media padat, semi padat dan medium cair), serta berdasarkan fungsinya
(medium selektif, medium diferensial, medium eksklusif, medium Esei, medium diperkaya/enriched
dan medium khusus). Untuk mempermudah mempelajari jenis-jenis mikroorganisme
maka diperlukan kultur murni dari jenis mikrobia yang akan dipelajari. Kultur murni
adalah biakan yang hanya terdiri dari populasi mikrobia yang berasal dari jenis
yang sama.
Di alam, pada umumnya
mikrobia hidup sebagai populasi campuran. Sehingga akan sulit untuk mempelajari
mikrobia terkait dengan morfologi, fisiologi dan serologi mikrobia. Oleh karenanya
perlu dilakukan isolasi mikrobia dari lingkungannya. Isolasi atau kultivasi
adalah suatu usaha untuk memindahkan mikrobia dari lingkungannya di alam dan
menumbuhkan sebagai biakkan murni dalam medium buatan. Selain itu, pada umumnya
mikrobia tumbuh dalam populasi campuran. Untuk mengidentifikasi suatu mikrobia,
termasuk struktur morfologi dan fisiologi dapat dilakukan dengan metode
kultivasi atau isolasi dari habitatnya. Isolasi merupakan suatu usaha untuk memindahkan
mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam
medium buatan. Isolasi dalam kultur murni essensial untuk mendeskripsikan
bentuk dan mengklasifikasikan spesies baru serta untuk determinasi suatu agen
penyebab penyakit. Ada beberapa teknik
isolasi yang biasa dilakukan pada bakteri atau mikrobia uniseluler. Salah satu
yang paling umum dilakukan adalah teknik plate culture. Teknik ini menggunakan
cawan petri untuk menumbuhkan mikrobia dengan suatu medium (Salle, 1961).
Teknik plate culture ini
masih terbagi lagi menjadi teknik-teknik spesifik. yaitu. streak plate
method yang dilakukan dengan cara menggores medium dengan bakteri, pour
plate method yang dilakukan dengan cara mencampur bakteri pada agar yang
masih cair kemudian menuangnya ke dalam cawan petri serta Terakhir surface
plate method yaitu dengan menggosok bakteri di atas medium agar.
Karena objek kajian dari
mikrobiologi berupa mikroorganisme yang memiliki ukuran sangat kecil dan tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, maka dari itu perlu dipelajari teknik
mikroskopi. Dengan mikroskop, dapat diperoleh perbesaran yang memungkinkan
untuk melihat mikroorganisme. Dalam penggunaan mikroskop, pengetahuan tentang
prosedur penggunaan mikroskop yang baik dan benar akan menentukan berhasil
tidaknya pengamatan-pengamatan mikroskopis yang dilakukan (Waluyo, 2008).
Penggunaan mikroskop penting
untuk mengamati sifat morfologi dari mikroorganisme yang diteliti baik dalam
ukuran individual maupun koloni. Sifat-sifat morfologi yang diamati secara
individu meliputi ukuran dan bentuk sel, keberadaan dan karakteristik spora, flagella
dan karakteristiknya, serta ada tidaknya kapsula. Sedangkan morfologi koloni
meliputi ukuran, bentuk, warna koloni dan sifat-sifat lainnya yang menentukan.
Teknik pengamatan dengan
pewarnaan bakteri (stained) adalah teknik yang paling umum digunakan untuk
mengamati morfologi dan fisiologi sel bakteri. Keuntungan pengecatan antara
lain adalah sel bakteri dapat jelas terlihat dan sel bakteri dapat dibedakan
dengan spesies sel bakteri lainnya. Ada beberapa jenis pengecatan bakteri
antara lain pengecatan sederhana, pengecatan gram, pengecatan Acid fast, dan
pengecatan negatif. Pengecatan sederhana adalah tenik pengecatan yang menggunakan
satu macam cat saja. Cat yang paling banyak digunakan adalah karbolfuhsin, methylenin
blue dan kristal violet. Fungsi pengecatan sederhana adalah mewarnai bekteri
untuk pengamatan morfologi dan fisiologi bakteri. Selain itu, pengecatan
sederhana berfungsi membedakan bakteri mati dan bakteri yang masih hidup.
Pengecatan gram merupakan salah satu contoh pengecatan differensial. Pengecatan
gram berguna untuk identifikasi dan determinasi sel bakteri. Cat utama yang
dipakai adalah violet kristal, larutan Iod sebagai mordan, alkohol sebagai peluntur,
dan safranin sebagai cat penutup. Dengan pengecatan gram, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri gram
positif apabila dicat gram akan berwarna ungu sedangkan gram negatif akan
berwarna merah (Talaro&Talaro, 1999).
Teknik pengecatan negatif
merupakan pengecatan tidak langsung yaitu pewarnaan latar belakang spesimen. Pada
pengecatan ini, cat yang digunakan adalah nigrosin. Teknik pengecatan Acid fast
(tahan asam) merupakan prosedur pengecatan differensial yaitu menggunakan lebih
dari satu macam cat. Dengan teknik ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri
acid fast (tahan asam) dan bakteri non acid fast (tidak tahan asam).
Jamur merupakan kelompok
organisme eukariotik. Jamur ada yang tergolong mikrobia dan ada juga yang
tidak. Jamur yang tergolong mikrobia contohnya adalah Khamir dan Jamur benang /
Molds. Khamir adalah jamur yang tumbuh dalam bentuk uniseluler dan biasanya
memperbanyak diri dengan cara tunas. Jamur ini tersebar di alam, dapat
ditemukan di tanah, debu, serta buah dan daun pada banyak tanaman. Nampak
seperti permukaan buih atau sedimen tebal pada jus buah dan cairan saccharine
lain (Salle, 1961).
Contoh jamur yang kedua
adalah jamur benang atau molds. Molds adalah jamur berfilamen yang bersifat
parasit dan berkembangbiak dengan spora seksual dan aseksual. Merupakan suatu kelompok
heterogenitas yang besar dari suatu tumbuhan, seperti organisme yang membentuk subdivisi
Thallophyta (Salle, 1961). Contoh molds adalah Rhizopus sp., Pinicillium sp.,
Aspergillus sp. dan Monilia sp.
Salah satu makhluk hidup
yang memiliki daya reproduksi tinggi adalah Fungi. Fungi merupakan kelompok
mikrobia eukariotik heterotrofik yang tersebar luas di alam dan bersifat saprofit.
Pembagian fungi didasarkan atas sifat khas struktur dan cara reproduksinya,
yaitu Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan Deutromyces (Soetarto et
al., 2008) .
Jamur yang tergolong
mikrobia contohnya adalah Jamur benang dan Khamir / Molds . Jamur benang adalah
fungi multiseluler yang membentuk pertumbuhan memanjang yang bercabang yang
dikenal sebagai miselium. Filamen individual dari miselium dikenal
sebagai hifa. Pada beberapa jamur benang, hifa merupakan silinder
multinukleus yang kontinu tanpa adanya dinding melintang, hifa seperti ini dikenal
sebagai hifa tidak bersekat (nonseptae hyphae). Pada beberapa jamur
benang yang lain, hifa memiliki dinding melintang yang memisahkan mereka ke
dalam sebuah rantai dari sel individual, ada yang memiliki satu nukleus, atau
pada umumnya dengan dua nukleus. Hifa seperti ini dikenal dengan hifa bersekat
(septae hyphae) (Sarles et al, 1956).
Jamur benang dapat pula
dibedakan berdasarkan alat perkembangbiakannya yaitu antara lain dengan spora
konidia dan lain sebagainya (Clifton, 1957). Perbedaan dapat pula dengan bentuk
sel atau bentuk dari benang (hifa) yang dibentuk oleh jamur tersebut. Hifa dari
jamur benang dapat dibedakan atas hifa vegetatif, yaitu hifa yang tumbuh
menjalar dan berfungsi untuk menyerap makanan dan hifa fertil yang berfungsi sebagai
alat reproduksi dan tumbuh ke atas. Warna koloni (pigmen) yang dibentuk oleh
jamur benang tersebut pun dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi jenis
jamur benang yang membentuknya . Contoh dari jamur benang antara lain
Rhizopus sp, Penicillium sp, Aspergillus sp, Mucor sp
dan Monilia sp. Khamir merupakan fungi uniseluler yang tidak membentuk
percabangan multiseluler (miselium), kebanyakan khamir bereproduksi secara
vegetatif dengan tunas (budding), tapi ada sedikit jenis yang bereproduksi
melalui fusi sel (Sarles, 1956). Morfologi khamir dapat berupa spheroidal,
aksoidal, bentuk sosis, bentuk umum atau silindris. Bentuk morfologi, cara reproduksi,
dan karakteristik fermentasi dapat dijadikan sebagai dasar untuk klasifikasi
khamir.
Bakteri merupakan mikrobia
uniseluler yang termasuk dalam kelas Schizomycetes. Terdapat berbagai
macam bentuk dari bakteri yaitu berbentuk bulat/kokus, batang/bacilus, dan
spiral. Bakteri dibedakan berdasarkan responnya terhadap O2
menjadi 4 macam, yaitu bakteri aerob, anaerob, anaeorob fakultatif, dan
mikroaerofilik. Bakteri aerob membutuhkan O2
untuk hidupnya dalam jumlah banyak. Bakteri anaerob dapat tumbuh tanpa ada O2.
Bakteri anaerob fakultatif merupakan bakteri yang tumbuh dengan ada atau
tidaknya O2. Sedangkan bakteri mikroaerofilik adalah bakteri yang tumbuh pada
jumlah O2 yang sedikit. Di dalam medium cair, bakteri tumbuh di permukaan medium
yang berhubungan langsung dengan udara bebas. Bakteri anaerob dalam medium cair
tumbuh di dasar medium cair karena bakteri tidak membutuhkan O2
sedangkan di dasar medium tidak terdapat O2.
Bakteri anaerob fakultatif anaerob terdapat di seluruh bagian medium, di permukaan,
di tengah, dan di dasar medium karena bakteri dapat hidup dengan atau tanpa O2. Bakteri
mikroaerofilik tumbuh di dekat permukaan medium karena bakteri hanya mengambil O2 dalam
jumlah yang sedikit (Pelczar and Reid, 1958).
Posting Komentar untuk "PENYIAPAN MEDIA, TEKNIK ISOLASI, MIKROSKOPI SEL BAKTERI,"