Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PROSEDUR DIAGNOSTIK METODE KLASIK "Melihat gejala klinis"

"Sang Landep"
Material sample untuk pengujian virus tergantung pada ukuran hewan maupun tujuan dari pengujian, misalnya diagnosis overt diseases (penyakit yang gejala klinisnya nyata) atau deteksi ikan pembawa penyakit (carier(tanpa gejala)).
Sunarto et al., (2005) menyatakan gejala klinis ikan terinfeksi adalah latergik, hilangnya keseimbangan dan megap-megap. Gejala umum meliputi epitel terkelupas dengan kehilangan mukus dan kulit tampak kasar, atau lesi mirip melepuh pada kulit, pendarahan (haemorages) pada operculum, sirip, ekor dan perut dan beberapa kerusakan insang. Gejala eksternal serangan KHV tampak pada ikan sakit seperti pembengkakan dan nekrosis filamen insang, produksi mukus berlebihan atau adanya bercak warna pada kulit dan eksoptalmus. Secara internal terjadi pembesaran ginjal dan limpa ikan (Hedrik, et al., 2005).
Menurut Tauhid et al (2004) bahwa serangan koi herves virus menunjukkan gejala-gejala yaitu : (1). Produksi lendir (mucus) berlebih sebagai respon fisiologis terhadap kehadiran patogen, selanjutnya produksi lendir menurun drastis sehingga tubuh ikan terasa kasat,(2). Insang berwarna pucat dan terdapat bercak putih atau coklat (sebenarnya adalah kematian sel-sel insang atau nekrosis insang), selanjutnya menjadi rusak, geripis pada ujung tapis insang dan akhirnya membusuk. Secara makroskopis menunjukkan adanya kerusakan jaringan yang serius serta kematian sel yang berat, (3). Pendarahan (haemorage) disekitar pangkal dan ujung sirip serta permukaan tubuh lainnya,(4). Adanya kulit melepuh, (5). Hati berwarna pucat selanjutnya menjadi rusak, (6). Ginjal (anterior dan posterior) berwarna pucat.
Jika ditemukan gejala-gejala klinis adanya infeksi, maka selain dari bagian isi perut, organ lainnya yang diambil adalah ginjal anterior, limpa (spleen) dan enchepalon untuk kegiatan pemeriksaan virus. Sampel dari sepuluh ekor ikan yang terinfeksi diambil dan digabungkan sehingga membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 ekor ikan (maksimum). Jumlah material adalah sekitar 1,5 gram/kelompok material yang terdiri dari 5 ekor ikan.
Untuk mendeteksi ikan yang mungkin menjadi media pembawa penyakit (carier) sampel dapat digabungkan ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 5 ekor ikan (maks) per kelompok dengan total material sekitar 1,5 gram/kelompok. Kelompok sampel yang berupa cairan ovarian dari lima ekor induk ikan tidak boleh melebihi total volume 5 ml, misalnya 1 ml/induk ikan. Sampel cairan ovarian ini harus diambil secara individual dari setiap induk betina, dan tidak boleh diambil setelah ovumnya di pool. Setelah secara aseptis dikeluarkan dari ikan, sampel organ dan atau cairan ovarium masing-masing dipisahkan jika sampel ini akan digunakan untuk pemeriksaan virus.

Posting Komentar untuk "PROSEDUR DIAGNOSTIK METODE KLASIK "Melihat gejala klinis""