PEMBUATAN LARUTAN DAN STANDARISASI
"Sang Landep"
Setiap cara yang melokalisir titik dimana PH berubah sangat cepat dapat digunakan untuk mendeteksi titik ekuivalen dari suatu titrasi, yaitu : titik dimana jumlah ekuivalen dari basa dan asam telah tercampur. Salah satu cara untuk menentukan titik ekuivalen adalah dengan menggunakan zat warna yang mempunyai warna yang sensitif terhadap konsentrasi hidrogen. Zat warna ini dapat digunakan sebagai indikator dan dapat memberikan keterangan tentang PH suatu larutan (Haryono, 2001).
Berat sejati adalah campuran yang Homogen dengan molekul yang terdispensi seluruh komponennya, berbentuk molekul-molekul tunggal dalam paket-paket molekul yang sangat kecil atau ion-ion pembuatan larutan sejati dikenal sebagai proses pelarutan (Bernasconi, et al, 1995).
Titrasi adalah cara analisis untuk menghitung jumlah suatu cairan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan sejumlah cairan lain. Dalam satu titrasi satu cairan yang mengandung reaktan ditempatkan pada biuret, sebuah tabung yang panjang salah satu ujungnya terdapat kran (disebut stop kok). Memakai skala titran ditambahkan indikator perubahan warna. Indikator menandai habisnya titrasi, titrasi biasanya terjadi pada asam basa (Brandi, 1990).
Komponen dan sifat fase cairan baru ini, yaitu larutan berbeda dari air murni. Larutan adalah campuran karena ini terdiri dari 2 zat atau lebih. Larutan ini homogen karena sifatnya di seluruh cairan. Campuran air dan pasir adalah campuran heterogen larutan adalah campuran molekul (atom atau ion dalam beberapa hal), biasanya molekul pelarut agar berjauhan dalam larutan dibanding dalam larutan murni (Petrucci, 1992).
Konsentrasi mempengaruhi normalitas. Normalitas didefisinisikan sebagai jumlah gram berat aquivalent zat terlarut per liter solusi. (www.kompas.com)
Posting Komentar untuk "PEMBUATAN LARUTAN DAN STANDARISASI"