Senyawa Lipida
"Sang Landep"
Lipida merupakan senyawa yang terdapat di
alam, merupakan ester dengan asam lemak rantai panjang. Lipida tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkohol,
kloroform, atau benzena. Hidrolisis dengan alkali yang dinamakan safonifikasi
menghasilkan alkohol dan garam kalium atau natrium yang tersusun atas asam
lemak, hasil hidrolisis tersebut dapat larut dalam air(Plummer, 1987).
Lipida dikelompokkan menurut sifat fisika dan fisiknya antara lain(Girinda,
1993):
1. Lipida Sederhana
Kelompok ini disebut juga homolipida, yaitu suatu bentuk ester yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen. Jika hidrolisis lipida yang termasuk kelompok ini hanya menghasilkan asam lemak dan alkohol, lipid sederhana ini dibagi atas 2 golongan yaitu: lemak, (ester lemak dan gliserol), dan lilin(ester asam lemak).
1. Lipida Sederhana
Kelompok ini disebut juga homolipida, yaitu suatu bentuk ester yang mengandung karbon, hidrogen dan oksigen. Jika hidrolisis lipida yang termasuk kelompok ini hanya menghasilkan asam lemak dan alkohol, lipid sederhana ini dibagi atas 2 golongan yaitu: lemak, (ester lemak dan gliserol), dan lilin(ester asam lemak).
2. Lipida Majemuk(compound lipid)
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan alkohol yang mengandung gugus lain,
contohnya fosfolida, cerebrosida (glikosida), aminolipida, sulfulipida, dan
lipoprotein.
3. Derivat Lipida
Merupakan hasil hidrolisis kelompok yang telah tersebut diatas dan yang
termasuk dalam golongan ini adalah asam lemak, gliserol, steroid, alkohol,
aldehid, dan keton.
Asam lemak merupakan senyawa pembangun berbagai lipida, termasuk lipida
sederhana fosfogliserida ester, kolesterol, lilin, dan lain-lain. Asam lemak
telah diisolasi lebih dari 70 macam asam lemak dari berbagai sel dan jaringan.
Semuanya berupa rantai hidrokarbon dengan ujungnya berupa gugus karboksil.
Rantai ini bisa dijenuhi atau bisa juga mengandung ikatan rangkap. Perbedaan
sifat asam lemak justru terletak pada rantai panjang serta jumlah dan posisi
ikatan rangkapnya(Buck, 1986).
Lemak pada suhu kamar berbentuk padat, sedang minyak pada suhu kamar
berbentuk cair. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dialam merupakan
trigliserida campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari trigliserida itu
tidak samai(Fessenden, 1992).
Pada uji gliserol, apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 akan dipanaskan,
halida aka timbul bau khas dengan bau lemak terbakar yang disebabkan oleh
terbentuknya alkrolein, dan reaksi ini lebih dijadikan reaksi untuk menentukan
adanya gliserol atau senyawa yang mengandung gliserol seperti minyak dan
lemak(Poedjiati, 1994).
Angka peroksida memberikan keterangan mengenai antioksidan dan merupakan
suatu ukuran kasar dari stabilitas dan kesegaran lemak. Penentuan nilai
peroksida dalam hubungannya terdapat keadaan permulaan ketengikan yang belum
dapat dicium baunya(David, 1989).
Angka peroksida dapat dicari dengan melarutkan sejumlah minyak dalam
campuran aseton-kloroform yang mengandung KI sehingga terjadi pelepasan I2
dengan reaksi(Sudarnadji, 1989):
R-COO- + KI —–> RCO2- + H2O + I2 + KI
I2 yang terbentuk dititrasi dengan Na2S2O3 menggunakan indikator amilum
sampai warna biru hilang.
I2 + 2NaI2O3 —–> 2NaI + Na2I2O6
Posting Komentar untuk "Senyawa Lipida"