Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dapus Viskositas

"Sang Landep"
Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan dibagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini, maka akan menggerakkan salah satu lapisan fluida diatas lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan – permukaan ini terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat – cair maupun gas mempunyai viskositas, hanya saja zat – cair lebih kental (viscous) daripada gas (Zemansky, 1994).
Viskositas dari cairan Newtonian tidak berubah dengan adanya gaya irisan. Seperti “cairan sejati” yaitu murni secara kimia dan homogen secara fisik; dimana produk makanan seperti suspensi tidak termasuk dalam klasifikasi ini. Bahan tipe Newtonian antara lain : air, sebagian besar minyak, sirup, gula dan larutan gelatin encer, dan lain – lain.(Kramer dan Twigg, 1970).
Molekul dengan bentuk dan ukuran yang tinggi akan menyebabkan viskositas tinggi pula. Asam palmitat dengan atom C16 memiliki Viskositas yang lebih rendah daripada asam stearat dengan atom C18. Hidrogenasi sempurna pada minyak biji kapas yang mengandung ester gliserol asam palmitat dan asam stearat memiliki viskositas tinggi. Viskositas asam palmitat 0,005 PI, asam stearat 0,006 PI dan minyak biji kapas terhidrogenasi 0,0017. Pada umumnya minyak memiliki viskositas yang tinggi, disebabkan oleh karena strukturnya. Makin panjang rantai atom C, makin tinggi pula viskositasnya. Minyak yang mengalami polimerisasi yang memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada yang tidak mengalami polimerisasi. Di samping itu, besarnya interaksi antar molekul juga dapat meningkatkan viskositas minyak (Kanoni, 1999).
Untuk cairan yang mudah mengalir, misalnya air atau minyak tanah (karosene), tegangan luncur itu relatif kecil untuk cepat perubahan regangan luncur tertentu, dan viskositasnya juga relatif kecil. Dalam hal cairan seperti molase atau gliserin, diperlukan tegangan luncur yang lebih besar untuk cepat perubahan regangan luncur sama, dan viskositas cairannya lebih besar pula. Viskositas gas kurang sekali dari viskositas cairan. Viskositas semua fluida sangat dipengaruhi oleh temperatur, jika temperatur naik, viskositas gas bertambah dan viskositas cairan berkurang (Zemansky, 1994).
Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan indeks hambatan alir cairan. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan untuk cairan maupun gas. Viskositas gas akan naik dengan naiknya suhu dan tidak tergantung pada tekanan. Pada cairan, viskositas meningkat dengan naiknya tekanan dan menurun bila suhu meningkat (Bird, 1993).
Beberapa zat, cairan dan gas mempunyai sifat daya tahan terhadap aliran. Daya tahan dinyatakan dengan koefisien viskositas η. Viskositas (η) adalah besarnya gaya tiap cm2 yang diperlukan supaya terdapat perbedaan kecepatan sebesar 1 cm tiap detik untuk dua lapisan zat cair yang paralel dengan jarak 1 cm. Viskositas dihitung dengan rumus Poiseuille atau Stokes (Pringgomulyo dan Wardio, 1980).
Adanya zat terlarut makromolekul akan menaikkan viskositas larutan. Bahkan pada konsentrasi rendah pun, efeknya besar. Karena molekul besar kerumitan dalam pengukuran intensitas adalah dalam beberapa kasus ternyata fluida itu bersifat Non Newtonian, yaitu viskositasnya berubah saat laju aliran bertambah (Atkins, 1997).
Pada umunya meningkatnya viskositas sedikit berpengaruh pada konsentrasi rendah, akan tetapi tingginya konsentrasi bahan – bahan yang tersuspensi daapt menyebabkan meningkatnya viskositas yang kuat, karena terjadi lipatan antara partikel – partikel. Tingginya konsentrasi bahan – bahan yang tersuspensi pada umunya mnunjukkan produk Non Newtonian dan dapat menggambarkan aliran plastis atau dilatant (Kanoni, 1999).

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W. 1997. Kimia Fisika Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisika Untuk Universitas. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kanoni, Sri. 1999. Viskositas Pengetahuan Bahan THP 273. Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Kramer, Amihud dan Bernard A. Twigg. 1970. Quality Control For the Food Industry Third Edition. The AVI Publishing Company, Inc. Westport Connection.
Pringgomulyo, Saroyo dan Wardio B.A. 1980. Kimia Umum. Departemen P dan K Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.
Zemansky, Sears. 1994. Fisika Untuk Universitas 1. Binacipta. Jakarta.

Posting Komentar untuk "Dapus Viskositas"