Mineral
"Sang Landep"
Ada sekitar 15 mineral yang diketahui esensial (=penting, vital) bagi kesehatan manusia, sebagian mineral lainnya masih dalam penyelidikan;
Kuantitas eksak/pasti dari mineral yang kita butuhkan tidak mudah didefinisikan, sebab kuantitas dari hampir semua mineral yang kita serap sangat bervariasi, tergantung pada jenis makanan yang kita makan;
Kita kurang efisien menyerap beberapa mineral dari makanan berkadar serat tinggi - khususnya jika makanan tersebut juga mengandung asam fitik (phytic acid). Hal ini tidak berarti kita harus menghindari serat tapi kita harus menghindari makanan yang seratnya berlebihan;
Beberapa mineral dapat berbahaya bahkan dalam jumlah yang sedikit saja lebihnya. Misalnya besi, nampaknya lebih baik dalam jumlah yang rendah daripada jumlah tinggi, sebab jumlah besi yang tinggi beresiko pada aktivitas pro-oksidan, yang akan merangsang pembentukan radikal bebas (free radical);
Kuantitas sebuah jenis mineral yang tinggi akan mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap kuantitas mineral lainnya. Memperoleh mineral dari makanan, daripada dari supplemen yang berkadar tinggi, dapat mencegah hal ini. Kandungan mineral dalam makanan alami menurun, hal ini disebabkan oleh hilangnya mineral dari lapisan tanah secara bertahap karena peternakan berlebihan, hal ini dapat diperbaiki bila tinja yang bermineral tinggi (sebagai akibat konsumsi tumbuhan/rumput yang menyerap mineral di lapisan tanah tersebut) ditambahkan ke lapisan atas tanah tersebut. Kebutuhan mineral ekstra ini tidak dibutuhkan bagi pertanian/perkebunan (yang tidak dicampur dengan usaha peternakan) yang menguntungkan kesehatan kita sehingga tidak perlu ada tambahan biaya bagi petani untuk mengatasi berkurangnya mineral ini;
Mineral esensial dari makanan, hilang selama penggilingan (refining) - 90% mineral hilang selama penggilingan makanan untuk membuat tepung beras putih, tepung gandum putih dan gula pasir. Kalsium, besi dan vitamin B ditambahkan kembali ke dalam sereal (=tepung beras/ tepung gandum) tersebut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi minimum dan diberi label "enriched (diperkaya) " atau "added (ditambahkan)" vitamin dan mineral agar laku dijual. Kebutuhan mineral kita meningkat - karena mineral beracun memasuki tubuh kita (dan hal ini sulit kita cegah) melalui makanan yang tercemar, udara yang tercemar, dan air yang tercemar sehingga kita membutuhkan mineral dalam kuantitas secukupnya untuk melindungi diri kita;
Kuantitas eksak/pasti dari mineral yang kita butuhkan tidak mudah didefinisikan, sebab kuantitas dari hampir semua mineral yang kita serap sangat bervariasi, tergantung pada jenis makanan yang kita makan;
Kita kurang efisien menyerap beberapa mineral dari makanan berkadar serat tinggi - khususnya jika makanan tersebut juga mengandung asam fitik (phytic acid). Hal ini tidak berarti kita harus menghindari serat tapi kita harus menghindari makanan yang seratnya berlebihan;
Beberapa mineral dapat berbahaya bahkan dalam jumlah yang sedikit saja lebihnya. Misalnya besi, nampaknya lebih baik dalam jumlah yang rendah daripada jumlah tinggi, sebab jumlah besi yang tinggi beresiko pada aktivitas pro-oksidan, yang akan merangsang pembentukan radikal bebas (free radical);
Kuantitas sebuah jenis mineral yang tinggi akan mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap kuantitas mineral lainnya. Memperoleh mineral dari makanan, daripada dari supplemen yang berkadar tinggi, dapat mencegah hal ini. Kandungan mineral dalam makanan alami menurun, hal ini disebabkan oleh hilangnya mineral dari lapisan tanah secara bertahap karena peternakan berlebihan, hal ini dapat diperbaiki bila tinja yang bermineral tinggi (sebagai akibat konsumsi tumbuhan/rumput yang menyerap mineral di lapisan tanah tersebut) ditambahkan ke lapisan atas tanah tersebut. Kebutuhan mineral ekstra ini tidak dibutuhkan bagi pertanian/perkebunan (yang tidak dicampur dengan usaha peternakan) yang menguntungkan kesehatan kita sehingga tidak perlu ada tambahan biaya bagi petani untuk mengatasi berkurangnya mineral ini;
Mineral esensial dari makanan, hilang selama penggilingan (refining) - 90% mineral hilang selama penggilingan makanan untuk membuat tepung beras putih, tepung gandum putih dan gula pasir. Kalsium, besi dan vitamin B ditambahkan kembali ke dalam sereal (=tepung beras/ tepung gandum) tersebut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi minimum dan diberi label "enriched (diperkaya) " atau "added (ditambahkan)" vitamin dan mineral agar laku dijual. Kebutuhan mineral kita meningkat - karena mineral beracun memasuki tubuh kita (dan hal ini sulit kita cegah) melalui makanan yang tercemar, udara yang tercemar, dan air yang tercemar sehingga kita membutuhkan mineral dalam kuantitas secukupnya untuk melindungi diri kita;
Posting Komentar untuk "Mineral "