Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI


"Sang Landep"
Teh Celup memang banyak kasiatnya. Ada yang digunakan sebagai pelangsing tubuh, relaksasi, hingga pelancar pencernaan. Selain itu teh juga disebut mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk mengurangi radikal bebas yang ada dalam tubuh. Dari kasiat - kasiat yang terkandung dalam teh celup ternyata ada juga dampak negatifnya. Hal ini bukan dikarenakan oleh teh yang ada pada teh celup, melainkan efek dari kertas yang membungkus teh celup. Dalam kertas pembungkus teh celup terkandung chlorine. Chlorine sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Zat ini berfungsi sebagai disenfektan. Zat ini sama seperti racun serangga jika dikonsumsi terlalu banyak (Nanta, 2007).

Teh merupakan salah satu tanaman industri yang sangat penting, dari tanaman ini diambil daunnya yang masih muda, kemudian diolah dan digunakan untuk bahan minuman yang lezat. Teh memiliki 2 varietas yakni varietas sinensis dan varietas assamilt. Teh yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah teh assamica (Nasution, 1975).

Pelayuan daun teh bertujuan untuk menurunkan kadar airnya, agar mudah digulung. Proses pelayuan yang paling sederhana ialah dengan menghamparkan daun teh tipis diatas alat (Pranoto, 1978).

Teh hitam lebih teroksidasi dari pada ragam teh hijau, teh oolong dan teh putih. Keempat varietas itu terbuat dari daun teh (Camelia sinensis). Teh hitam umumnya lebih berasa seleranya dan lebih banyak mengandung kafein dari pada teh yang tak teroksidasi (Anonim1, 2009).

Jenis teh lainya, seperti teh hitam dan teh oolong, juga mempunyai kadar polifenol dalam jumlah besar, yang berguna sebagai antioksidan, antikanker dan anti virus. Tapi bedanya dengan teh lainnya itu, teh hijau kaya akan polifenol yang disebut dengan catechins, catechins ini selain bermanfaat sebagai anti peradangan dan anti kanker, pada penelitian terbaru disebutkan dapat juga mempengaruhi tumpukan lemak tubuh dan kadar kolestrol. Catechins ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh (Anonim2, 2009). 

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. Teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati merupakan jenis teh yang paling populer di Indonesia[1]. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor enam di dunia (Anonim3, 2009).

Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder). 

Teh hitam atau teh merah 
Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Langka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti: Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe. Terjemahan harafiah dari aksara hanzi untuk teh bahasa Tionghoa atau dalam bahasa Jepang adalah "teh merah" karena air teh sebenarnya berwarna merah. Orang Barat menyebutnya sebagai "teh hitam" karena daun teh berwarna hitam. Di Afrika Selatan, "teh merah" adalah sebutan untuk teh rooibos yang termasuk golongan teh herbal. Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe (Anonim4, 2009).

Dalam bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa yang secara kultural dipengaruhi, teh hitam dikenal sebagai teh merah (Bahasa Mandarin hóngchá; bahasa Jepang kōcha; bahasa Korea hongcha), barangkali merupakan deskripsi lebih akurat atas warna airnya. Namun, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam adalah klasifikasi yang umum digunakan buat teh pascafermentasi, seperti teh Pu-erh. Namun, di dunia Barat, "teh merah" biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afsel. Bila teh hijau biasanya kehilangan rasanya dalam setahun, rasa teh hijau tetap bertahan selama beberapa tahun. Atas alasan ini, teh hijau sudah lama diperdagangkan, dan balok teh hitam yang dipadatkan malah menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke-19 (Anonim5, 2009).

Selain sebagai minuman penyegar teh telah lama diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, selain kopi instan teh instan juga sangat digemari oleh masyarakat. Proses pembuatan teh instan hampir sama dengan pembuatan kopi instan, hanya perlu sedikit modifikasi, prosesnya sebagai berikut; ekstraksi penghilangan krim, filtrasi, konsentrasi, pengeringan dan aglomerasi (instanisasi) (Hardoyo, 2003).

DAFTAR PUSTAKA

Zavin Nasution, Wachyuddin.T.1975, Pengolahan Teh Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fatemeta IPB. Bogor 

Siswo Pranoto. P. S. 1978. Perkebunan Teh, Kopi, Coklat Internasional, Penerbit PT Gramedia Jakarta 

Nanta, 2007. Bahaya Teh Celup. http://cavanantha.wordpress.com/2007/11/27/ bahaya-teh-celup/. Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Anonim1, 2009. teh hitam. http://id.wikipedia.org/wiki/teh_hitam. Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Anonim2, 2009. Teh. http://www.info-sehat.com/news.php?nid=175. Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Anonim3, 2009. Teh. http://id.wikipedia.org/wiki/Teh. Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Anonim4, 2009.Teh. www.iptek.net Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Anonim5, 2009. Kebun teh. www.perkebunan teh.net. Diakses pada tanggal 6 mei 2009. 

Hardoyo, Arif. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Kanisius. Yogyakarta

Posting Komentar untuk "PEMBUATAN TEH CELUP MANIS RENDAH KALORI"