Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ekstrak Rempah Temulawak


"Sang Landep"
Hasil gambar untuk temulawak
Temulawak merupakan tanaman obat berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1 m tetapi kurang dari 2 m, berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Rimpang induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang. Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau kuning. Rimpang temulawak terbentuk di dalam tanah pada kedalaman sekitar 16 cm. Tiap rumpun umumnya memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda. (Anonim 1. 2007).

Manfaat temulawak terutama diperoleh dari kurkuminoid yang merupakan senyawa aktif dalam rimpang tanaman dari familia Zingiberaceae. Salah satu anggota Familia ini adalah Curcuma xanthorrhizae, yang lebih dikenal sebagai temulawak (Anonim 2. 2008)

Temulawak merupakan komponen penyusun hampir setiap jenis obat tradisional yang dibuat di Indonesia. Temulawak dalam obat tradisional Indonesia digunakan sebagai simplisia tunggal atau merupakan salah satu komponen dari suatu ramuan. Dalam konteks penggunaan tradisional, temulawak digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit tertentu, atau juga digunakan sebagai penguat daya tahan tubuh. Di Aceh, temulawak dikenal dengan nama kunyit ketumbu, rimpangnya digunakan dalam ramuan untuk penambah darah, atau untuk mengatasi malaria. (Moelyono Mw, 2007)

Di Indonesia satu-satunya bagian yang 1 dimanfaatkan adalah rimpang temulawak untuk dibuat jamu godog. Komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30%, kurkumin 1–2 %, dan minyak atsirinya antara 6-10%. Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoida-nya berkhasiat menyembuhkan radang. Minyak atsiri juga bisa membunuh mikroba. Buahnya mengandung minyak terbang (anetol, pinen, felandren, dipenten, fenchon, metilchavikol, anisaldehida, asam anisat, kamfer), dan minyak lemak.( Anonim 5. 2008). Manfaat kurkuminoid antara lain sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba. (Purnomowati, Sri. 2008)

daftar pustaka
Anonim 1. 2007. Curcuma xanthorrhiza (Temulawak): Morfologi, Anatomi dan Fisiologi.

http://toiusd.multiply.com/journal/item/240/Curcuma_xanthorrhiza_Temulawak_-_Morfologi_Anatomi_dan_Fisiologi. (31 Agustus 2008)

Anonim 2. 2008. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb.). http://www.pusri.co.id/budidaya/obat/temulawak.pdf. (31 Agustus 2008)

Purnomowati, Sri. 2008. Khasiat Temulawak: Tinjauan literatur tahun 1980 -1997. http://www.indofarma.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=125. (31 Agustus 2008)

Moelyono Mw, 2007. Temulawak, ikon obat herbal indonesia http://blogs.unpad.ac.id/moelyono/?p=14

Posting Komentar untuk "Ekstrak Rempah Temulawak"