Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Program Sanitasi Sederhana Untuk Skala Industri Rumah Tangga

"Sang Landep"


1.      Sanitasi bangunan dan lingkungan
v  Sebaiknya tempat produksi terpisah dengan tempat tinggal (rumah)
v  Menjaga lingkungan agar selalu bersih
v  Membuat saluran-saluran air yang benar supaya air tidak terjadi genanagan air

2.      Pengendalian hama
v  Serangga, tikus dan burung merupakan hama yang dapat mencemari pangan. Olehkarena itu, harus selalu dihindari. Kendalikan hama dengan cara-cara berikut ini.
v  Jaga kebersihan sarana pengolahan dan lingkungannya setiap saat.
v  Tutup lubang-lubang yang memungkinkan hama masuk. Gunakan saringan kawat untuk mencegah hama masuk melewati saluran pembuangan air.
v  Pasang kawat kasa pada lubang-lubang ventilasi dan besihkan secara berkala.
v  Tangkap hama khususnya tikus dengan perangkap hama.

3.      Penanaganan limbah
v  Buang sampah setiap saat di tempat sampah yang agak jauh dari sarana pengolahan.
v  Tutup tempat sampah dengan rapat agar tidak dihinggapi lalat dan tidak menebarkan bau busuk.

4.      Sanitasi bahan baku dan penunjang
a.   Mencuci bahan pangan yang masih kotor
Bahan pangan mungkin saja bermutu baik tapi masih kotor. Oleh karena kotoran dapat menimbulkan kerusakan, maka bahan pangan jka diolah/dikonsumsi hendaknya dicuci dulu sampai bersih. Berikut ini adalah cara mencuci bahan pangan yang masih mentah:
v  Pisahkan bahan pangan yang masih kotor dari yang sudah bersih
v  Buang bagian-bagian bahan pangan yang sudah rusak, misalnya bagian sayuran yang sudah layu
v  Cuci bahan pangan yang masih kotor dengan air bersih yang mengalir
v  Tiriskan bahan pangan yang baru dicuci sebelum digunakan

b.   Memilih bahan mentah pangan yang bermutu baik:
v  Pilih bahan pangan mentah yang tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan ataukebusukan.
v  Bahan pangan mentah yang sudah rusak atau busuk beresiko untuk mengandung bahaya bagi kesehatan manusia.
v  Bahan pangan menta dapat menjadi rusak atau busuk karena beberapa penyebab, etapi yang paling utama adalah kerusakan atau kebusukan karena mikroba.
c. Memilih BTP(Bahan Tambahan Pangan) yang diizinkan penggunaannya   untuk pangan

5.      Sanitasi peralatan dan ruang   
a. Ruang pengolahan
Kondisi ruang pengolahan sangat menentukan mutu dan keamanan produk pangan yang dihasilkan suatu industri pangan. Kondisi ruang pengolahan yang nyaman akan menyebabkan karyawan dapat bekerja dengan tenang, sebaliknya kondisi ruang pengolahan yang kacau akan mengganggu pekerjaan para karyawan. Oleh karena itu, selain harus selalu tetap bersih, ruang pengolahan juga harus dijaga agar tetap nyaman.
v  Upayakan agar tata ruang pengolahan diatur sedemikian rupa sehingga setiap karyawan yang sedang bekerja dapat leluasa bergerak. Dengan demikian kegiatan pengolahan akan berjalan lancar.
v  Tempatkan lampu penerangan secukupnya sehingga karyawan dapat mengerjakan tugasnya dengan baik, teliti serta nyaman.
v  Buat ventilasi secukupnya agar udara panas dan lembab di dalam ruangan pengolahan dapat dibuang keluar dan diganti dengan udara segar.
v  Pelihara ruang pengolahan agar selalu dalam keadaan bersih.
v  Sediakan tempat mencuci tangan yang lengkap dengan sabun dan lap yang bersih serta kering.
b.   Peralatan pengolahan
Peralatan pengolahan pangan khususnya yang langsung kontak dengan pangan dapat mencemari pangan jika kotor. Oleh karena itu, peralatan pengolahan pangan harus dijaga agar selalu tetap bersih. Untuk menghindari pencemaran bahaya fisik, kimia maupun biologis dari peralatan kepada pangan, lakukan hal-hal berikut ini.
v  Sedapat mungkin gunakan peralatan yang mudah dibersihkan. Peralatan yang terbuat dari baja tahan karat umumnya mudah dibersihkan. Ingat, karat dari peralatan logam dapat menjadi bahaya kimia dan lapisan logam yang terkelupas dapat menjadi bahaya fisik jika masuk ke dalam pangan.
v  Bersihkan segera, peralatan yang telah digunakan. Mesin-mesin seperti pengaduk dan penggiling hendaknya dapat dibongkar agar bagian-bagiannya mudah dibersihkan.
v  Bersihkan peralatan dengan sabun atau deterjen.

6.      Penyimpanan Produk jadi dan transportasi
v  Terpisah dari bahan baku dan ingredian lainnya.
v  Pembersihan dan sanitasi secara teratur
               
7.      Sanitasi Pekerja
a.         Cara Higiene Karyawan Yang Baik
Cara higienen karyawan yang baik adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah tercemarnya pangan oleh campuran fisik, kimia maupun biologis dari tubuh karyawan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memupuk kebiasaan karyawan yang baik dan melatih karyawan untuk meninggalkan kebiasaan karyawan yang buruk
b.        Kebiasaan karyawan yang baik
v  Selalu membersihkan diri (mencukur rambut, kumis atau jenggot, mandi, gosok gigi) sebelum bekerja
v  Selalu bekerja dengan penuh perhatian (tidak berbicara dan tidak megunyah pangan atau merokok sambil bekerja)
v  Selalu menjaga lingkungan kerjanya tetap bersih
v  Selalu memakai pakaian kerja termasuk penutup kepala, penutup hidung dan mulut serta sarung tangan (jika perlu) dan memakai alas kaki yang bersih.

c.         Kebiasaan karyawan yang buruk
v  Meludah di mana saja (ludah merupakan sumber mikroba yang dapat mencemari pangan).
v  Berbicara sambil bekerja (disamping dapat mengganggu pekerjaan, berbicara juga dapat mencemari pangan)
v  Bersin dan batuk di depan pangan (semburan bersin atau batuk yang penuh mikroba dapat mencemari pangan)
v  Mengunyah pangan atau merokok sambil bekerja
v  Memakai perhiasan pada saat sedang bekerja dengan pangan

d.        Cara yang baik untuk mencegah pencemaran dari karyawan
v  Peliharalah rambut dan kumis dan jenggot agar tetap pendek dan bersih
v  Rawatlah kuku jari tangan agar selalu pendek dan bersih
v  Lepas semua perhiasan dari tubuh sebelum mulai bekerja
v  Cucilah tangan sebersih-bersihnya dengan air dan sabun:
ü   Sebelum mulai bekerja
ü   Sesudah memegang benda-benda yang kotor, dan/atau
ü   Sesudah kembali dari toilet atau WC
v  Pakailah baju kerja dan penutup kepala yang bersih
v  Gunakan sarung tangan atau cukup kantong plastik yang bersih saat memegang pangan, terutama pangan yang sudah diolah
v  Jangan bekerja menangani pangan jika sedang sakit atau baru sembuh dari suatu penyakit
v  Bekerjalah serius, tidak berbicara, tidak mengunyah pangan dan tidak merokok pada saat sedang bekerja
v  Jauhi pangan jika mau bersin atau batuk

8.      Fasilitas Higiene Dan Sanitasi
Untuk dapat tetap mempertahankan kebersihan sarana pengolahan, industri pangan harus mempunyai fasilitas higiene dan sanitasi. Selain itu, industri pangan harus juga mempunyai kegiatan rutin higiene dan sanitasi. Fasilitas dan sanitasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
v  Suplai air bersih yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun untuk kebutuhan pencucian dan pembersihan.
v  Suplai air bersih dapat berasal dari PAM atau dari sumur termasuk sumur bor. Air yang mengalami kontak langsung dengan pangan atau digunakan dalam pengolahan harus memenui persyaratan bahan baku air minum. Oleh karena itu, air yang berasal dari sumur seharusnya diberi perlakuan penjernihan dan pencucihamaan terlebih dahulu.
v  Fasilitas pencucian atau pembersihan seperti sapu lidi, sapu ijuk, sikat, selang air, kain lap dan sejenisnya harus ada dan digunakan secara rutin untuk membersihkan sarana pengolahan.
v  Industri pangan harus mempunyai juga fasilitas karyawan seperti tempat cuci tangan dan jamban. Hendaknya pintu jamban tidak berhadapan langsung dengan ruang pengolahan.
9.      Pembersih
Untuk pembersih yang digunakan diterjen atau surfaktan selain mudah didapat harganya juga terjangkau, dan cocok digunakan untuk peralatan industri rumah tangga, selain itu diterjen juga berfungsi:
v  Menurunkan tegangan permukaan air denagn minyak
v  Bekerja dengan cara menembus kotoran yang ada sampai permukaan peralatan, sehingga mampu membasahi permukaan
v  Berinteraksi denagn lemak dan dapat sekaligus bewreikatan denagn air.
 

Posting Komentar untuk "Program Sanitasi Sederhana Untuk Skala Industri Rumah Tangga "