Penanganan Pasca Panen Mangga
"Sang Landep"
Pada umumnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kita
dapat memperoleh buah dengan kualitas yang baik, diantaranya adalah pemanenan
pada saat yang tepat,cara pemanenan yang baik, tempat penyimpanan yang sesuai,
atau jika buah akan dikirim ke tempat lain maka pengiriman harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi perubahan pada buah yang dapat
menurunkan kualitasnya.
Pemetikan buah
Pemanenan buah
mangga sebaiknya dilakukan pada saat sebagian buah-buah yang telah dewasa
berada pada tingkat masak optimal yang ditandai beberapa kondisi pada buah
sebagai berikut
a.
kulit dari buah yang berbentuk
wajar (tidak terkena penyakit, hama
atau kelainan) telah berwarna hijau pekat atau agak kuning jingga pada mangga
tertentu
b.
kulit buah mangga tampak
mengkilat ada lapisan lilin, tetapi pada beberapa jenis mangga lapisan ini
tampak seperti lapisan tepung halus.
c.
Bagian buah yang terbawah
(pucuk buah) benar-benar telah memadat, sedang bagian tengahnya kalau
diketuk-ketuk akan manghasilkan bunyi yang nyaring.
d.
Muncul bintik-bintik berwarna
coklat dan hal tersebut bukan dikarenakan serangan hama atau terkena penyakit.
e.
Selain itu, pada buah yang
telah masak optimal akan terlihat ukuran lentisel (pori-pori) yang lebih besar
daripada saat buah mangga masih muda.
f.
Secara umum buah dapat dipanen
sekitar 3-4 bulan sejak munculnya bunga, tapi hal ini berbeda-beda tergantung
dari jenis mangganya. Misalnya mangga arumanis masak optimal setelah 93-107
hari, mangga golek antara 75-85 hari setelah muncunya bunga.
Berdasarkan umur dan tingkat kemasakannya, buah mangga
diklasifikasikan sebagai berikut
o
Tingkatan buah kecil, yaitu
kurang lebih 21 hari sejak penyerbukan, pertumbuhan sel cepat, aktifitas
respirasi tinggi, kandungan air tinggi, perbandingan karbohidrat dengan
nitrogen rendah
o
Tingkatan buah muda, yaitu
21-49 hari sejak penyerbukan, pertumbuhan telah mencapai maksimum, perkembangan
aroma, aktifitas respirasi sedang perbandingan karbohidrat dengan nitrogen
meningkat.
o
Tingkatan buah peralihan,
berumur antara 49-79 hari,aktifitas respirasi rendah, kandungan gula sukrosa
sedang dan perbandingan yang tinggi antara karbohidrat dengan nitrogen
o
Tingkatan buah tua (masak
optimal), berumur 79 hari keatas, kecepatan pernafasan bertambah, gula sukrosa
banyak berkurang tetapi gula glukosa bertambah dan perbandingan antara
karbohidrat dengan nitrogen sangat tinggi
Sedangkan tingkat kemasakan buah mangga berdasarkan ukuran besar dan
warna dapat dikelompokkan sebagai berikut
o
Tingkat A, garis punggung masih
satu garis dengan pangkal tangkai dan warna kulit hijau kekuningan. Besarnya
buah belum mencapai maksimal dan belum timbul flavaur yang khas
o
Tingkat B, keadaan perut dan
punggung buah mulai membesar dan warnanya hijau kekuningan
o
Tingkat C, pada tingkat ini
mulai terbentuk warna yang mengkilat kekuningan
o
Tingkat D (masak optimal),
yaitu timbul warna kemerahan pada kulitnya atau ada yang tetap berwarna hijau
dengan lapisan lilin yang semakin terlihat jelas
Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah bahwa buah ini termasuk
buah klimaterik. Klimaterik adalah suatu fase kritis dalam kehidupan buah
dimana terjadi perubahan pola raspirasi yang mendadak sebelum terjadinya proses
kelayuan.
Diatas telah dijelaskan beberapa hal tentang tingkat kemasakan buah
mangga. Untuk mendapatkan buah dengan kualitas yang baik, maka pemetikan
sebaiknya dilakukan saat buah masak optimal. Dalam melaksanakan pemetikan,
karena pohon mangga diharapkan dapat berproduksi lagi secara kontinyu,
sebaiknya dilakukan pemetikan dengan hati-hati agar tidak timbul kerusakan yang
cukup parah, dalam hal ini pemotongan tangkai atau ranting yang berbuah yang
tidak dapat dijangkau supaya dibatasi. Biasanya untuk pemetikan buah yang
memang benar-benar tidak terjangkau dengan tangan digunakan alat Bantu sejenis
galah dengan ujungnya terdapat kantung yang terbuat dari jaring.
Penyotiran, pencucian
serta pembersihan buah
Penyortiran buah
sebaiknya tidak hanya terbatas pada pemisahan buah berdasarkan ukurannya saja,
tetapi juga mencakup penyortiran buah yang rusak dan tidak rusak, buah yang
telah masak optimum atau masih agak mentah.
Buah-buah yang telah disortir
selanjutnya dicuci atau dibersihkan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
benda asing yang menempel. Setelah itu diletakkan berdasarkan kualitasnya.
Jadi dalam tahap
ini perlakuan penyortiran, pembersihan dan pencucian sangat penting untuk tetap
menjaga kualitas buah. Untuk buah yang telah masak optimal dapat dilanjutkan
dengan penyimpanan pada suhu rendah (suhu 8-10˚ celcius dengan RH 85-90 %) untuk
menghambat laju respirasi sehingga buah tetap dalam keadaan segar sebelum
dilakukan penanganan selanjutnya. Sedangkan untuk buah yang belum masak optimal
dapat dilakukan pemeraman untuk meningkatkan laju respirasi sehingga buah yang
mentah bisa lebih cepat matang.
Ada
beberapa cara pemeraman yang dapat dilakukan, mulai dari yang paling
tradisional sampai yang sedikit modern, yaitu :
a.
memeram dengan daun sengon,
lamtoro ataupun daun petai cina
b.
memeram dengan diasapi
c.
memeram dengan karbit (Calsium
Karbida)
buah mangga termasuk buah klimaterik, oleh karena itu karbit
(kalsium karbida) berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk mencapai
puncak klimaterik tanpa mengubah bentuk kurva pertumbuhan dan zat yang
terkandung didalamnya. Konsentrasi optimum untuk buah mangga 0.04 – 3.0 ppm.
setelah semua proses diatas selesai, maka pada dasarnya buah
tersebut sudah siap untuk dikonsumsi atau diolah menjadi produk lain.Tapi
karena sifat tanaman mangga yang musiman serta tidak semua daerah di Indonesia
menghasilkan buah mangga, maka perlu di lakukan proses selanjutnya yaitu apakah
buah tersebut akan disimpan beberapa waktu sebelum dikonsumsi atau bahkan buah
tersebut akan dikirim ke daerah lain untuk meningkatkan nilai ekonomisnya.
Untuk itu perlu diperhatikan tahap-tahap
pengepakan, penyimpanan serta pengiriman yang tepat.
Pengepakan buah mangga
Harga buah mangga
tidak hanya ditentukan oleh rasanya saja, tetapi juga oleh warna kulit luar dan
cara pengepakannya. Buah mangga yang mempunyai rasa sedang-sedang saja, tetapi
kalau dipilih dengan baik dan di pak sedemikian bagus tentu akan mempunyai
nilai yang lebih tinggi.
Tempat untuk mengepak
buah mangga sebaiknya terbuat dari papan kayu yang lunak, ringan, kuat, dan
harganya murah, misalnya kayu sengon, kayu kenanga. Pada bagian alas harus
diberi lapisan jerami atau guntingan kertas supaya buah mangga yang kita kemas
tidak murah. Susunan papan dibuat jarang, agar udara seagr dapat masuk. Pati
biasanya berukuran sedang karena jika peti terlalu besar umumnya kurang baik,
karena peti akan memuat banyak buah, sehingga buah-buah yang berada di tengah
akan mendapat tekanan dari samping dan dari bagian atas dan buah tersebut akan
lebih mudah rusak.
Buah bisa diatur
berderet sejajar dengan sisi peti atau secara sudut menyudut, supaya pada saat
pengiriman lebih tahan terhadap goncangan. Buah yang sudah agak masak sebaiknya
diletakkan dibagian atas. Hal ini, disamping memberi kesempatan buah bagian
bawah agar cepat masak, untuk menghindarkan agar kulit buah yang hamper masak
tidak bersinggungan dengan kulit buah yang lain. Peti buah sebaiknya diisi buah
sampai penuh, agar buah tetap pada posisinya atau jika tidak, dapat digunakan
jerami atau kertas untuk memenuhinya.
Penyimpanan buah mangga
Buah mangga hanya dijumpai pada waktu musim
mangga. Pada waktu itu harganya pun menurun, karena persediaan buah mangga di
toko buah banyak sekali. Tetapi kalau tidak sedang musim, buah mangga sulit dan
harganya pun sangat mahal. Buah mangga adalah buah yang mudah sekali busuk.
Salah satu usaha untuk mempertahankan kesegaran buah dalam jangka waktu yang
lama adalah dengan menyimpan buah pada suhu rendah.
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi proses penyimpanan dengan
suhu rendah adalah :
a.
temperatur
Buah mangga yang disimpan pada tempat dingin mudah
sekali rusak, terutama timbul noda-noda. Pada waktu buah masak, warna buah
tidak normal, jika dikeluarkan dari tempat pendingin biasanya tidak bisa masak.
Beberapa jenis mangga akan mengalami kerusakan jika disimpan pada suhu dibawah
9˚ celcius, kulit mangga terlihat ada noda-noda dangkal dan sebagian kering.
9˚ celcius merupakan batas temperature kritis untuk buah
mangga, maka sebaiknya dipilih tempat penyimpanan dengan suhu diatas 10˚
celcius. Dengan cara penyimpanan seperti ini, buah mangga dapat dikirim sampai
tempat yang jauh, bahkan sampai keluar negeri asal lama penyimpanan tidak lebih
dari satu bulan.
b.
Mempertahankan kesegaran buah
mangga
Untuk konsumsi ekspor, keseragaman masaknya buah mutlak
harus dipenuhi dan berat rata-rat pun diusahakan harus sama. Jika buah yang
dipilih memang sudah benar-benar masak optimal maka tidak perlu perlakuan
khusus untuk tetap menjaga kesegaran, karena buah yang masak optimal relatif
segar lebih lama.
c.
sebelum di simpan dalam suhu
dingin, jika perlu dapat dilakukan pengemasan hampa udara terlebih dahulu untuk
mengurangi proses respirasi lebih lanjut.
Pengiriman buah mangga
Untuk sekarang ini
pengangkutan dapat dilakukan dengan cukup mudah, kendaraan khusus dengan mesin
pendingin biasanya sudah disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang jasa khususnya untuk mengangkut bahan hasil pertanian (buah-buahan).
Banyak contoh yang menimbulkan kerugian besar akibat kerusakan-kerusakan produk
tanaman dalam epngiriman antar pulau atau antar daerah, yang kebanyakan
disebabkan oleh penanganan yang buruk. Untuk itu, sangat penting adanya
pengetahuan dan ketrampilan mengenai penanganan pasca panen terhadap hasi
pertanian.
Posting Komentar untuk "Penanganan Pasca Panen Mangga"