PENGARUH ETILEN PADA PEMATANGAN BUAH - BUAHAN
"Sang Landep"
Selama penggapalan dari Yamaika ke Eropa, buah pisang
pada tingkat pemasakan lanjut mengeluarkan suatu zat yang tak dapat dilihat dan
disidik, yang menyebabkan pematangan buah pisang lainnya, dan bila ada juga
buah–buah lainnya. Jadi penemuan pertama mengenai C2H4
adalah bahwa gas itu dikeluarkan oleh buah yang matang, dan bahwa dia dapat
memacu pematangan. Setelah identitasnya diketahui, C2H4
digunakan untuk penanganan buah, dan daya pemacu pematangannya dibenarkan
secara luas. Sejak itu, C2H4 telah digunakan sebagai sarana pematangan buah
dalam industri, dan merupakan subyek yang menarik dalam penelitian pasca panen
(Kamariyani, 1989).
Pisang tidak pernah dibiarkan
matang dalam pohon. Buah yang sangat matang akan cepat terserang serangga atau
busuk, sehingga untuk dikonsumsi, mutu buah yang matang dipohon lebih rendah
dari pada buah yang matang setelah dipetik. Pisang pada umumnya dipanen pada
waktu masih hijau dan dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan yang suhu dan
kelembabannya terkendali (Robert dan endel 1989).
Gas etilena (C2H4)
gas berbobot rendah (td – 104 0 C) adalah bahan baku industri yang
sangat penting yang diperoleh dari pengilangan minyak bumi mentah. Etilena
dapat diubah menjadi banyak produk termasuk plastic polietilena, dua pelarut
penting etanol (alkohol) dan etilena glikol (anti beku) dan juga berbagai macam
zat yang lebih rumit yang banyak terdapat dalam dunia kita dewasa ini (Stanley,
1994).
Di awal abad 20, buah di dalam gudang yang dilengkapi
dengan kompor minyak tanah semula petani buah mengira bahwa hawa panas itu yang
mematangkan buah, tetapi dugaan tersebut tidak terbukti ketika mereka mencoba
metode baru dengan menggunakan kompor yang dilengkapi dengan pembersih (tanpa
polusi) yang menghasilkan buah – buahan yang tidak cepat matang. Ahli biologi
tumbuhan menduga bahwa pematangan buah yang disimpan dalam gudang tersebut
sebenarnya berkaitan dengan produksi etilen yaitu gas hasil pembakaran minyak
tanah. Sekarang diketahui bahwa tumbuhan secara alami menghasilkan etilen yang
merupakan ZPT yang berperan memacu penuaan termasuk pematangan buah (www.google.com).
Etilen berguna sebagai mendorong pematangan; memberikan
pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin; mendorong atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, buah dan bunga. Etilen dan ABA yang diproduksi pada
daun tua merangsang pembentukan daerah absisi. Etilen diakumulasi pada buah dewasa untuk
menginduksi pematangan (www.google.com).
DAFTAR PUSTAKA
http//www.blog.360.yahoo.com.
http//www.blog.33.yahoo.com.
Kamariyani, Ir.1989. Fisiologi Pasca Panen. UGM press. Jogjakarta.
Robert, Endel. 1989. Pasca Panen. UI Press. Jakarta.
Stanley, H. Pine. 1994. Kimia
Organik. ITB. Bandung.
Posting Komentar untuk "PENGARUH ETILEN PADA PEMATANGAN BUAH - BUAHAN"