Intoksikasi Pangan karena Bahan Alami
"Sang Landep"
Keracunan pada
pangan selain disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari tanah, air,
udara, hewan dan manusia juga bisa berasal dari bahan alami yaitu dari hewan,
tumbuhan dan bahan kimia. Racun berada dalam pangan secara alamiah karena racun
tersebut adalah komponen dari pangan, contohnya jamur racun, singkong racun,
ikan racun, jengkol, dan sebagainya.
Jamur Racun
Jamur racun
adakalanya sukar dibedakan dengan jamur yang dapat dimakan sehingga orang yang
tidak begitu mengetahui ciri-ciri tanaman jamur sering salah mengambil jamur
beracun sehingga menimbulkan keracunan dan dapat menyebabkan kematian.
Beberapa jenis
jamur beracun yang menyerupai jamur merang yaitu Amanita muscaria yang
menghasilkan racun muskarin dan jamur Amanita phalloides yang
menghasilkan racun phallin. Masa inkubasi relatif cepat antara 15 menit hingga
15 jam. Gejala keracunan jamur adalah sakit perut, timbul rasa haus, mual,
muntah, diare, badan menjadi lemah, kadang-kadang diikuti dengan keluarnya air
mata dan dapat berakhir dengan kematian.
Jengkol
Jengkol yang
berasal dari tanaman asal Pithecolobium lobatum biasanya dikonsumsi
dalam bentuk emping jengkol, sebagai lauk sayur jengkol dan sebagai lalap
bentuk mentah. Jengkol dapat menimbulkan keracunan kalau dikonsumsi terlalu
banyak. Jengkol mempunyai bau khas yang tidak sedap. Penyebab keracunan adalah
asam jengkolat. Hablur asam jengkolat berbentuk jarum roset, mudah larut dalam
larutan asam atau alkali, larut dalam air panas, sukar larut dalam air,
sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran urine dan terganggunya
fungsi ginjal.
Gejala
keracunan jengkol ialah perut kembung, mual, kadang-kadang disertai dengan
muntah dan tidak dapat buang air besar. Timbul rasa nyeri (kolik) didaerah
pinggang atau sekitar pusar dan kadang-kadang disertai kejang. Urine sedikit,
berbau khas jengkol, adakalanya berwarna merah bercampur putih seperti air
cucian beras karena didalam urine terdapat sel darah merah dan sel darah putih
dan pada keracunan jengkol berat tidak dapat kencing sama sekali karena saluran
urine tersumbat oleh hablur asam jengkolat.
Singkong Racun
Penyebab
keracunan pada singkong adalah asam sianida yang terdapat baik pada daun maupun
umbi singkong. Asam sianida akan menghambat pengangkutan oksigen oleh sel darah
merah. Gejala keracunan singkong seperti keracunan asam sianida pada umumnya
yaitu mual, muntah, pusing, sukar bernafas sehingga harus menarik nafas
dalam-dalam, denyut jantung cepat, kemudian pingsan dan dapat berakhir dengan
kematian.
Ikan Beracun
Beberapa jenis
ikan laut dan air tawar ternyata di dalam organ tubuhnya mengandung racun yang
dapat menimbulkan kematian pada korban keracunan. Jenis ikan beracun yang
terkenal adalah ikan buntel. Tubuh ikan buntel perutnya agak membulat tidak
pipih, gigi rahangnya yang tumbuh berendeng menyatu dan hanya dipisahkan oleh
celah kecil di tengah, sehingga tampak seperti bergigi empat. Penyebab
keracunan pada ikan buntel adalah racun tetrodoksin dari golongan neurotoksin
(menyerang syaraf) yang sangat beracun dan terdapat di dalam indung telur dan
hati. Gejala keracunan timbul 30 menit hingga beberapa jam setelah makan ikan
beracun berupa kesemutan di sekitar mulut, ibu jari, jari tangan dan jari kaki,
dan sering diikuti dengan rasa kebal pada tungkai, nyeri pada sendi, rasa
gatal, berkeringat, mual, muntah, otot lumpuh, pernafasan terganggu dan dapat
berakhir dengan kematian.
Kerang, Udang Beracun
Kerang jenis
tertentu diketahui mengandung racun yang menyerang syaraf (neurotoksin) dan
racun ini tidak rusak oleh panas. Gejala keracunan yang akut timbul 5 hingga 30
menit setelah makan kerang atau dapat juga terjadi 24 – 48 jam setelah makan
kerang atau udang yang diduga beracun. Keracunan kerang dapat dilihat dengan
gejala kesemutan di sekitar mulut, mual, muntah, perut melilit, otot melemah,
tubuh lumpuh dan dapat berakhir dengan kematian karena pernafasan terganggu.
Posting Komentar untuk "Intoksikasi Pangan karena Bahan Alami"