Metode Ekstraksi Minyak Kacang Tanah
Terdapat 3 (tiga) metode ekstraksi minyak kacang tanah yaitu
a. Metode rendering
b. Metode pengepresan/pengempaan
Metode ini yang paling banyak digunakan orang, dimana mempunyai 2 (dua)
sistem yaitu antara lain :
* Pengepresan batch menggunakan sistem
tekanan hidrolik atau secara manual dan dipergunakan oleh industri-industri
penghasil minyak kacang tanah skala kecil.
* Pengepresan kontinyu yang biasa
dilakukan oleh industry-industri besar, yaitu pengepresan dengan bahan yang akan
dipres (dikempa) masuk secara terus-menerus melalui air berputar dengan alat “expeller pressing”.
Untuk mempermudah proses ekstraksi :
- biji kacang tanah yang akan diekstraksi dipanaskan terlebih dahulu;
pemanasan biasanya dilakukan pada ketel khusus dengan suhu 126oC +/- 15 menit atau bias juga melalui
penjemuran.
- biji kacang tanah yang akan diekstraksi dihancurkan terlebih dahulu
dengan penumbukan/penggilingan, untuk memecah sel sehingga minyak yang terdapat
di dalamnya dapat keluar dan terekstrak secara lebih banyak lagi.
Setelah kedua kegiatan tersebut di atas dikerjakan, lalu pengempaan
dilakukan pada biji minyak kacang tanah dengan kadar air rendah (+/- 6%), hal
ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas minyak yang dihasilkan.
c. Metode ekstraksi dengan pelarut
Kadang-kadang minyak yang terdapat dalam biji kacang tanah dengan metode pengepresan belum terekstraksi
secara sempurna, maka perlu dilanjutkan dengan mengekstraks minyak yang masih
tersisa pada ampas dengan metode ekstraksi pelarut misalnya dengan menggunakan
heksana dan beberapa pelarut organik lain. Pelarut yang akan dimanfaatkan harus
memenuhi syarat antara lain :
- murah dan tidak toksik
- tidak meninggalkan residu
- tidak mudah meledak
- tidak korosif.
Posting Komentar untuk "Metode Ekstraksi Minyak Kacang Tanah"